Dengan rasa percaya diri Ardi akan membuka pintu di depannya, pintu kayu biasa tapi entah kenapa terasa begitu berat saat itu . Keringat sebiji jagung mengalir deras padahal sesenti pun belum bergeser pintunya .
''Cepat buka. ''
'' Ya sabar! Ini juga mau dibuka '', jawab Ardi tegas.
'' Lama banget bukanya? '' , tanya Tasya lagi .
Saat Ardi benar benar akan membuka pintunya .
'' Stop !'' kata Tasya sambil memegang pundak Ardi . Ardi kaget, reflek mundur ke belakang sehingga menubruk Tasya .
Tasya di bawah, Ardi di atas tapi bukan dalam suasana romantis .
''Aduuuh . . . '' teriak mereka berdua serentak tapi lebih kencang suara Tasya dong, dianya yang kegencet kulkas opss Ardi maksudnya .
STOP LAH
No comments:
Post a Comment