Siang hari yang panas aku dan salah seorang temenku , sebut saja namanya Asep mau mencari rumput untuk pakan kelinci . Waktu tahun segitu lagi ngetren memelihara kelinci .
Kami mencari lokasi yang berbeda karena ditempat biasa persediaan rumput hijau sudah habis , tibalah kami disuatu lokasi yang banyak rumput hijau kesukaan kelinci . Tapi apa yang terjadi kemudian ? Aku ingat benar waktu itu belum ada sepuluh menit kami datang , muncullah nenek -nenek sambil marah . Aku bingung , salah apa kami ?
Ternyata si nenek itu menuduh kami sering mencuri jeruk yang ditanam dikebun itu , padahal aku sendiri baru tahu kalau di sana ada pohon jeruk setelah dimarahi tadi . Ada orang lain yang mencuri kok kami yang disalahkan , lagi pula ini baru pertama kali menginjakkan kaki di sawah ini . Akhirnya tak mau memperpanjang masalah aku dan Asep pergi saja setelah si nenek puas memarahi kami sampai berbusa -busa .
Di tempat lain kami tak sengaja melihat pohon pohon jeruk plus jeruknya sudah matang , berwarna orange seakan menyuruh kami untuk memetik & memakannya . Air liur kami menetes dan kemarahan akan "ceramah" si nenek menimbulkan luka yang cukup dalam . " Wong kami tidak mencuri kok dituduh mencuri , dari pada dimarahi si nenek tadi tidak berbekas lebih baik mencuri jeruk sekalian saja !"
Pikiran setan masuk ke kepala kami dan akhirnya kami mencuri juga . Banyak jeruk yang kami curi , rasanya manis seakan menetralisir rasa marah kami kepada si nenek .
Intinya sih jangan menuduh orang lain melakukan kesalahan kalau belum benar -benar melihat ataupun mengetahui sebab orang itu melakukan kesalahan . Bisa jadi orang itu malah benar melakukan kesalahan dikemudian hari karena dia sudah merasa terlanjur dicap bersalah .
No comments:
Post a Comment