'' Pem . . bu . . . nuh . . . ! '', teriak Murti , ''Angel! ada pembunuh bersembunyi di belakang pohon itu !'' , lanjutnya .
Angel sendiri sedang duduk -duduk di kursi taman sibuk dengan handphonenya tak mendengar teriakan Murti . Atau memang Angel tak bisa mendengar teriakan Murti?
Murti makin panik ketika Irwan, anaknya yang berusia empat tahun menarik ujung bajunya sambil menangis .
'' Jangan menangis Irwan ! '', bentak Murti , '' maaf ya sayang bukan maksud mama begitu '', lanjut Murti kemudian setelah sadar ucapannya terlalu kasar .
Irwan makin menjadi, tangisnya makin keras .Irwan belum mengerti akan permintaan maaf mamanya, yang dia tahu mama telah memarahinya .
'' Bentar lagi sayang '', ucap Murti menenangkan Irwan sambil mencium kening anaknya .
Irwan mulai tenang tapi tidak dengan Murti, dia mulai lagi melihat keadaan Angel setelah perhatiannya teralihkan oleh tangis Irwan .
Ada seorang pria tampan duduk disamping Angel , Murti tersenyum lega apalagi si pria pembunuh tadi yang bersembunyi di belakang pohon sepertinya akan meninggalkan Angel setelah ada orang lain di sekitar Angel .
'' Mama . . . ''
'' Papa pulang cepat kok gak bilang -bilang, mama belum masak apa -apa nih .''
'' Gimana bisa masak nonton sinetron terus'' ,ledek suami Murni , '' benarkan Irwan? '' lanjutnya sambil menciumi anaknya itu .
No comments:
Post a Comment