Monday 14 October 2013

Pembunuh !

'' Pem . . bu . . . nuh . . . ! '', teriak Murti  , ''Angel!  ada pembunuh bersembunyi di belakang pohon itu  !'' , lanjutnya .

Angel sendiri sedang duduk -duduk di kursi taman sibuk dengan handphonenya  tak mendengar teriakan Murti . Atau memang Angel tak bisa mendengar teriakan Murti?

Murti makin panik ketika Irwan, anaknya yang berusia empat tahun menarik ujung bajunya sambil menangis .
'' Jangan menangis Irwan  ! '', bentak Murti  , '' maaf ya sayang  bukan maksud mama begitu  '', lanjut Murti kemudian setelah sadar ucapannya terlalu kasar .

Irwan makin menjadi, tangisnya makin keras .Irwan belum mengerti akan permintaan maaf mamanya,  yang dia tahu mama telah memarahinya .
'' Bentar lagi sayang  '', ucap Murti menenangkan Irwan sambil mencium kening anaknya .
Irwan mulai tenang tapi tidak dengan Murti,  dia mulai lagi melihat keadaan Angel setelah perhatiannya teralihkan oleh tangis Irwan .

Ada seorang pria tampan duduk disamping Angel  , Murti tersenyum lega apalagi si pria pembunuh tadi yang bersembunyi di belakang pohon sepertinya akan meninggalkan Angel setelah ada orang lain di sekitar Angel .

'' Mama . . . ''
'' Papa pulang cepat kok gak bilang -bilang,  mama belum masak apa -apa nih .''
'' Gimana bisa masak nonton sinetron terus'' ,ledek suami Murni  , '' benarkan Irwan?  '' lanjutnya sambil menciumi anaknya itu .

No comments:

Post a Comment