" Oalah anak lanang ibu kok jadi memplem kaya gini. Tunjukkan kalau kau seorang lelaki !"
" Ibu malah ngawur jawabnya ." kata Yoga yang kemudian memeluk ibunya yang asik menyruput teh pahitnya ." Walau aku sudah menjadi pria dewasa tapi aku masih seorang anak dari wanita cantik ini !" lanjutnya .
" Kamu beraninya gombalin ibumu sendiri , sama perempuan yang ditaksir malah memplem . Ratih , namanya Ratihkan ? Jika kau benar -benar cinta dia mengapa tidak !"
Masih tersirat keraguan di wajah Yoga walaupun sudah mendapatkan dukungan moril dari ibunya . Yoga memandang dalam -dalam wajah perempuan yang telah melahirkannya dua puluh tujuh tahun lalu yang kini duduk disampingnya .
" Kau ragu . Takut ?" tanya perempuan tua itu dan tersenyumlembut . " Ratih seorang janda dan ibumu ini tak memperdulikanstatusnya kini , ibu percaya kamu!"
Yoga tersenyum setelah mendengar perkataan ibunya .
" Ibumu ini juga janda loh. Jika ada yang mau melamar ibu, mengapa tidak !" katanya lagi .
" Ibu tidak bisa . Sekarang anak lelakimu ini yang mau menikah !" kata Yoga yang kembali memeluk ibunya .
" Tapi ibumu ini masih laku , tubuh ibu masih seksi !"
" Ibu memang perempuan paling seksi tapi setelah. . . . . R r r r r atih!"
Sinar mentari sore makin redup . Ibu dan anak itu kemudian masukke dalam rumah kecilnya .
http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2013/02/05/2/531137/perempuan-paling-seksi.html
No comments:
Post a Comment